Description
Perselisihan yang dipicu oleh masalah agama kini mengancam kehidupan kita. Sejarah peradaban dan kemanusiaan hancur ketika kobaran kebencian merasuki perasaan masing-masing pemeluk agama.
Padahal, ada persoalan mendasar yang terus-menerus disemai dan diperlihara: agama selalu saja diperalat oleh kekuasaan politik dan kekuatan ekonomi sebagai dasar teologis pembenaran bagi kepentingan mereka sendiri.
Maka, tampilan gerakan Teologi Pembebasan menantang ketertaklukan lembaga-lembaga agama oleh hegemoni kekuasaan politik dan kekuatan ekonomi yang serakah itu. Gerakan keagamaan radikal dan revolusioner ini, terutama di Amerika Latin, membuktikan bahwa agama bisa dan seharusnya menjadi “bara api” melawan kezaliman, ketakadilan, dan ketakmanusiawian.
“Dengan munculnya teologi pembebasan, kita dapat melihat penampilan suatu pemikiran keagamaan yang justru menggunakan konsep-konsep Marxis dan kemudian mengilhami banyak perjuangan ke arah pembebasan sosial … semua itu kini menandakan suatu tantangan teoritis maupun praktis terhadap kaum Marxis. Hal itu menunjukkan adanya kekurangan-kekurangan dalam konsep Marxis ‘klasik’ tentang agama.”— Pierre Rousset