Description
Tahun-tahun 1945-1948 bukan hanya menandai puncak dari masa revolusi Indonesia, tetapi juga menjadi masa awal pembentukan hubungan antara kaum buruh dengan negara Indonesia modern yang baru merdeka.
Menimba dari banyak ragam sumber sejarah, Jafar Suryomenggolo merekonstruksi dorongan awal kaum buruh dalam membentuk dan memberi orientasi bagi serikat-serikat mereka selama periode genting tersebut. Buku ini menantang asumsi-asumsi yang ada selama ini yang melihat gerakan buruh sekadar sebagai perpanjangan tangan politik negara pascakolonial.
Review
“Buku ini mengisi kekurangan kepustakaan mengenai sejarah serikat buruh di Indonesia pada tahun-tahun awal kemerdekaan.”
— John Ingleson, Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde 170(2-3) (2014)
“Penting tidak hanya bagi para peneliti tentang Indonesia dan Asia Tenggara, namun juga bagi mereka yang ingin mendalami sejarah perburuhan dalam bingkai perspektif komparatif global.”
— Michael Vann, Southeast Asian Studies 3(2) (2014)
“Membahas langkah-langkah negara Indonesia, dengan segala janjinya terkait kemerdekaan yang diraih dengan susah payah, dalam menghadapi tuntutan swakelola buruh atas tempat kerja dan perekonomian.”
— Iqra Anugrah, Asian Labour Review 1 (2015)