Description
Asia Tenggara memiliki sejarah gerakan kiri yang panjang dan kaya. Gerakan kiri dan para aktivisnya ini berjuang melawan kolonialisme, berkontribusi bagi kemerdekaan dan pembangunan negeri, dan menghadirkan perubahan dalam konfigurasi politik di kawasan. Walau kontribusi sosial-politik para aktivis kiri ini telah banyak diteliti, tetapi karya-karya tulis mereka belum banyak dikaji. Buku ini mengulas sejumlah karya dari sosok-sosok yang pernah aktif dalam gerakan kiri di Asia Tenggara sebagai cara untuk memikirkan kembali kemajuan politik dan identitas nasional di luar sejarah resmi negara-negara.
Ramon Guillermo membahas Jose Maria Sison, Marxis radikal Filipina yang menggemari dan menerjemahkan puisi-puisi Chairil Anwar.
Loh Kah Seng membahas aktivisme mahasiswa Politeknik Singapura.
Teo Lee Ken membahas karya-karya Ahmad Boestamam, yang disebutnya sebagai “Mikhail Bakunin-nya Malaysia”.
Yerry Wirawan membahas Siti Rukiah, dan bagaimana karya-karyanya menunjukkan dampak revolusi bagi perempuan Indonesia.
Piyada Chonlaworn membahas Jit Phumisak, aktivis dan intelektual yang citranya kini direkonstruksi secara berbeda-beda oleh berbagai faksi politik di Thailand.