
Kenapa repot-repot membaca? Sebuah pertanyaan sederhana yang memiliki banyak jawaban.~
Sebagai negara penyandang minat baca yang menggelikan. Bahkan kata UNESCO hanya 0,001%. Atau jika diperbandingkan, hanya 1 orang yang baca, dari setiap 1000 orang. Jika saya memprovokasi Kamu sekedar untuk membaca, nampaknya percuma!
Tidak! Saya tidak akan menyuruh kamu membaca. Apalagi mengajak. Saya tak peduli dengan angka-angka itu. Tapi saya akan berbagi hasil penelusuran saya mencari jawaban dari pertanyaan di atas.***
Singkatnya, dalam upaya mencari jawaban di atas, para psikolog di Universitas Washington meneliti otak manusia. Mereka menggunakan pemindai otak untuk melihat apa yang terjadi di dalam kepala manusia ketika membaca.
Jeffrey M. Zacks (direktur Dynamic Cognition Laboratory) mengatakan “ketika kita membaca sebuah cerita dan benar-benar memahaminya, kita menciptakan simulasi mental dari peristiwa yang dijelaskan oleh cerita tersebut”.
Jadi, ketika kita membaca. Kemudian larut di dalamnya. Maka perubahan pada otak kita akan memberikan dampak transformatif tentang bagaimana kita melihat dunia. Itu artinya, cara kita melihat dunia adalah berdasarkan apa yang kita baca!
Jika kita membaca buku bagus dan luar biasa. Kita menjadi lebih berempati. Atau seperti yang diungkap Nicholas Charr dalam esainya, The Dreams of Readers; orang yang membaca “lebih peka terhadap kehidupan batin orang lain”.
Begitu juga jika kita membaca buku dengan konten jelek, menidurkan, atau bahkan membangkitkan individualisme. Atau mendorong melakukan aktivitas destruktif. Memberikan stimulan ke syahwat secara berlebihan. Memberikan mimpi-mimpi keliru. Keberhasilan tokoh-tokoh dalam menipu. Hingga buku-buku yang melazimkan kecurangan dan membalut kerusakan dengan kebongongan di tiap kalimatnya. Maka dampaknya terhadap cara kita melihat dunia nyata pun juga akan mengerikan.
Di sisi lain, fakta dari penelitian di atas menunjukkan bahwa jika angka membaca terus menurun secara signifikan, hal itu akan mengubah spesies kita. Atau setidaknya akan membuat kita lemah!
Dari sini, “kenapa repot-repot membaca?” nampaknya menjadi sama dengan pertanyaan “kenapa repot-repot makan?”, atau “kenapa repot-repot istirahat?” atau pertanyaan sejenisnya.
Membaca adalah kebutuhan pokok. Suka tidak suka, kamu bisa memilihnya. Begitu juga konsekuensinya.
Dan berikut, adalah buku-buku bacaan pilihan yang direkomendasikan untuk kamu dan kawan-kawanmu:
-
7% off!
Sebuah kisah kontroversial tentang persahabatan antara George dan Lennie. George bertubuh kecil dan lincah; Lennie bertubuh sangat besar dengan pikiran seperti anak kecil. Keduanya bekerja di sebuah peternakan dan berencana mengumpulkan uang demi sebuah mimpi: memiliki sebidang tanah milik sendiri dan hidup mandiri. Namun mimpi tersebut dikacaukan oleh kehadiran seorang wanita penggoda, dan George tidak punya pilihan selain memberikan konsekuensi atas kesalahan fatal yang dilakukan Lennie.
-
Bisnis Perbudakan Seksual
Original price was: Rp94.000.Rp90.240Current price is: Rp90.240.4% off!
Jurnalis investigasi Lydia Cacho menelusuri jalur perdagangan manusia global, bepergian dari Meksiko ke Turki, Thailand ke Israel, Jepang ke Spanyol, untuk menguak kaitan tersembunyi jaringan perdagangan manusia ini dengan bisnis wisata dan hiburan malam, pornografi, penyelundupan narkoba dan organ tubuh, pencucian uang, bahkan terorisme. Cacho juga menggugat keras bagaimana perdagangan bebas yang digencarkan oleh negara-negara maju justru memperkuat jaringan kriminal dan perekonomian bawah tanah ini.
-
5% off!
Nyaliku Kecil Seperti Tikus merupakan kompilasi 3 novela tentang hasrat balas dendam yang tersimpan di hati manusia. Kisah-kisahnya gelap dan sarat akan tragedi.