Description
Politik kekerasan yang berlangsung menjelang Reformasi 1998, mendorong Seno Gumira Ajidarma untuk menulis Mengapa Kau Culik Anak Kami? (1999), yang kelak disusul sekuelnya, monolog Ibu yang Anaknya Diculik Itu (2008); dan Jakarta 2039 (2000). Dari tahun ke tahun ketiganya telah terus-menerus dipentaskan.
Gejala Kontra-Reformasi membuat naskah-naskah ini terbit dalam edisi baru. Ada yang keluar dan ada yang masuk dalam Tiga Drama ini, membentuk kesatuan drama faktual 1998.