Description
Pendeta Pearson mencurahkan hidupnya untuk mewartakan firman Tuhan ke pelosok utara Argentina. Bersama Leni, putrinya, dia menyusuri dataran gersang dengan mengendarai sebuah mobil tua. Ketika mobil itu mogok, takdir menuntun mereka untuk berjumpa dengan Brauer, seorang montir paruh baya, serta asistennya, seorang bocah laki-laki yang biasa dipanggil Tapioca. Awan mendung mengintip di kejauhan. Badai akan menjelang.
Dalam rentang satu hari yang terasa panjang, hubungan keempat tokoh mengalami pasang-surut. Watak mereka serta ketegangan antara satu sama lain pelahan terkuak: Pearson dengan kekakuannya, Brauer dengan kesinisannya, Leni dengan kesangsiannya dan Tapioca dengan kepolosannya. Ketika akhirnya badai menerjang, pergulatan yang tak terhindarkan pun meledak.
Dikisahkan dalam tempo yang lambat tetapi mengalir, mendetail, dan indah, Sapuan Angin menandai kemunculan Selva Almada sebagai salah satu penulis paling berpengaruh dalam kesusastraan Argentina dan Amerika Latin kontemporer.