Description
Di tengah puing-puing bangunan akibat bencana, para pengusaha dan penguasa datang membawa segepok program dengan dalih untuk pemulihan ekonomi. Dalam buku ini, Naomi Klein menganalisis kondisi tersebut dan menyebutnya sebagai kapitalisme bencana. Baginya, kapitalisme bencana adalah proses politik yang memanfaatkan kepanikan warga akibat bencana, dengan memaksakan berbagai kebijakan yang menguntungkan pemilik modal. Di Indonesia, lahirnya Omnibus Law Cipta Kerja hingga depolitisasi KPK, tidak terlepas dari politik pasca-bencana yaitu pandemi COVID-19. Dalam penyelidikan di buku ini, penulis juga menunjukkan bagaimana kapitalisme bencana telah melemahkan gerakan rakyat dan merugikan masyarakat secara luas, serta potret perlawanan terhadap kebijakan neoliberal pasca-bencana.
Review
“Sekarang kita harus menemukan jalan menuju kesetaraan dan keberlanjutan, jalan yang didorong oleh komunitas, bukan investor. Dan buku ini menjelaskan… pertanyaan terpenting: Masyarakat seperti apa yang kita inginkan dan untuk siapa?”
– Yulin Cruz, Walikota San Juan, Puerto Rico
“Sebuah kisah mencekam… tentang shock doctrin yang dilakukan di Puerto Rico. Naomi Klein mencatat perlawanan akar rumput yang luar biasa… terhadap privatisasi neoliberal dan keserakahan Wall Street setelah krisis keuangan dan kehancuran akibat bencana badai…”
– Juan Gonzalez, penulis buku Harvest of Empire: A History of Latinos in America