Description
Andreas tidak hanya mengandaikan bahwa dirinya hidup di lingkungan Islam yang kental, namun bersedia untuk menjumpai, bercakap-cakap, berdialog, bahkan meresapi hasil-hasil dialognya itu ke dalam ranah yang paling mendasar dari dirinya, yaitu iman Kristennya. Setiap perjumpaan yang dituliskan dapat dirasakan sebagai sebuah proses metamorfosa dari yang lebih sederhana ke yang lebih kompleks, dari yang belum atau kurang disadari menjadi yang disadari.
Pdt. Robert Setio, Ph.D., Dosen Fakultas Teologi, Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta
Belum pernah saya temukan kader GKI yang seperti dirinya; punya semangat literasi tinggi dalam keragaman topik yang didialogkan secara kritis dengan teologi. Pilihannya untuk fokus dalam isu lintas iman sangat mungkin bukan hal baru bagi anak muda Kristen yang memasuki jenjang kependetaan. Namun rasanya tidak banyak yang memilih berani menuliskan gagasannya sembari bergerak di level akar rumput. Buku ini adalah potret sebagian kehidupan Andreas selama bergumul dengan GKI, Jaringan GUSDURian, serta organisasi masyarakat sipil lainnya.
Aan Anshori, Koordinator Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD) Jawa Timur
Andreas Kristianto melayani di sebuah gereja Protestan di Mojokerto (kota Majapahit), yaitu Gereja Kristen Indonesia (GKI) sebagai rohaniwan. Alumnus Fakultas Teologia di Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta. Aktif sebagai penggerak Jaringan GUSDUR-ian Jawa Timur, khususnya di Jombang dan Mojokerto. Aktif dalam kegiatan oikumene dan lintas agama. Menjadi pendiri dan koordinator Jaringan Pemuda Kristen Hijau (JPKH) Jawa Timur, sebuah komunitas anak-anak muda yang concern dalam isu-isu agraria keadilan ekologi. Aktif menulis di majalah Berkat, Jawa Pos, Geotimes, dll.