Description
BUKU yang berisi sejarah panjang kebijakan fiskal dan pengelolaan utang pemerintah ini mengingatkan kita kembali akan dua sisi utang pemerintah, khususnya utang luar negeri. Di satu pihak kita butuh utang untuk membiayai berbagai proyek pembangunan. Antara lain dengan utang itu, kita ingin mengejar ketertinggalan kita di berbagai sektor, memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan rakyat, dan membawa Indonesia menuju negara maju yang adil sejahtera. Namun di pihak lain, utang sendiri mengandung di dalam dirinya berbagai jebakan yang serius, khususnya dapat membebani keuangan negara dan bisa memicu krisis ekonomi, sebagaimana yang pernah kita alami. Sejarah panjang utang pemerintah dalam buku ini kiranya menjadi pelajaran sangat berharga bagi kita, termasuk pemerintahan mana pun di kemudian hari. Jika tidak hati-hati, bukan tidak mungkin kita terjebak dalam lilitan utang yang mencengkeram anak cucu kita.
– Dr. A. Sonny Keraf, Menteri Negara Lingkungan Hidup (1999–2001), pengajar di Universitas Atmajaya Jakarta
Saya sudah membaca sebagian besar buku. Intinya, sangat penting buku ini, mengulas kebijakan fiskal secara lengkap, belum ada yang membuat selengkap ini dalam bahasa Indonesia.
– Dr. Lukita Dinarsyah Tuwo, Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas (2010–14), Sekretaris Menko Perekonomian (2014–17)
Dalam karya monumental ini, Edy Burmansyah menelusuri setiap rentang waktu sejarah tersebut dengan cermat dan teliti. Dia tidak hanya menyajikan kronologi kebijakan, tetapi juga menggali akar permasalahan serta menawarkan solusi pemecahannya. Dari modal awal berdirinya Republik hingga era pemerintahan terkini, setiap bab mengungkapkan lanskap kebijakan fiskal dan pengelolaan utang dalam konteks politik, ekonomi, dan sosial yang berubah-ubah.
– Dr. Dadang Solihin, Rektor Universitas Darma Persada (Unsada) Jakarta (2015–18), Ketua Dewan Riset Daerah Provinsi DKI Jakarta (2018–22)
Kebijakan dan penyusunan anggaran negara dibentangkan dari masa kemerdekaan sampai saat ini. Artinya, desain anggaran selama hampir 80 tahun didedah secara rapi dan utuh. Tentu saja ini kerja hebat yang sulit ditandingi. Risalah yang mengkaji fiskal sudah banyak dibuat, baik dari sisi teori maupun praktik, tetapi rasanya belum ada yang mencoba mendeskripsikan dan membandingkan antar-lini waktu yang sedemikian panjang seperti dalam kitab ini. Membaca buku ini merupakan kemewahan, sebab pembaca diajak melakukan perjalanan rekreasi akademik terkait isu fiskal. Imajinasi dilontarkan ke masa lalu sambil membayangkan kemungkinan masa depan.
– Ahmad Erani Yustika, Guru Besar FEB Universitas Brawijaya, Kepala Sekretariat Wakil Presiden
