Description
Konsep sekolah yang memerdekakan bukan lagi impian. Toto Raharjo mewujudkannya lewat SALAM, Sanggar Anak Alam. Sejak awal, SALAM berani menggunakan ideologi pendidikan dan kurikulum yang berbeda dari yang disahkan pemerintah. Itu sebabnya SALAM menjadi laboratorium pendidikan yang kerap dikunjungi para pemerhati pendidikan di Indonesia.
Hampir tiga dekade ia bergiat di ranah pemberdayaan masyarakat, yang mau tak mau melibatkan anak muda di dalamnya. Banyak hal yang dia geluti, dari pendidikan, budaya hingga masyarakat pedesaan. Pemikiran-pemikirannya membawa banyak kemajuan di berbagai bidang yang ia sentuh.
Lugas dalam menggagas, dan tulus tanpa keluh, sosok Toto Raharjo terbilang langka di zaman yang pragmatis ini. Dalam Manusia Tanpa Sekolah, Rony K. Pratama memaparkan jejak-jejak genealogis pemikiran Toto Raharjo hingga mewujud dalam karya-karya kemasyarakatan tanpa pamrih.