Description
Buku ini menentang anggapan kaum populis bahwa relasi sosial di pedesaan merupakan relasi yang harmonis dan guyub melalui aktivitas kebersamaan seperti gotong royong. Dalam studi agraria populis tersebut, warga digambarkan sebagai satu kelompok yang homogen. Studi kasus yang dilakukan di Desa Geger membuktikan bahwa kondisi pedesaan, khususnya di Yogyakarta, tidak seperti yang digambarkan pada penelitian agraria populis. Para petani di Desa Geger bukanlah kelompok warga yang homogen, melainkan terdapat relasi eksploitatif yang menyumbang pada ketimpangan ekonomi dan sosial di pedesaan.
Hadirnya ekspansi kapital melalui pembangunan Yogyakarta International Airport (YIA), bukanlah awal adanya konflik di pedesaan Yogyakarta. Sebelum pembangunan Bandara YIA, konflik di tingkat desa telah terjadi akibat adanya eksploitasi yang dilakukan kelas penguasa (petani kapitalis dan tuan tanah) kepada kelas pekerja (proletar dan semi-proletar). Buku ini menunjukkan bagaimana pengaruh pembangunan Bandara YIA terhadap relasi kelas sosial di Desa Geger, yang terletak di Pesisir Selatan Jawa.