Description
Digarap dalam rentang waktu tiga belas tahun, delapan cerita dalam kumpulan ini dipetik Lu Xun dari dongeng-dongeng dan legenda Cina kuno, lalu ditulis ulang dalam gayanya yang khas dengan imbuhan-imbuhan baru. Dengan memadukan realisme dan romantisisme, Lu Xun “memakai barang lama untuk membuat satir dari masa kini.” Cerita-cerita indah yang kerap jenaka dan sarkastis, menampakkan semangat jiwa penulisnya yang militan dan bergelora.
“Lu Xun adalah suara bangsa dan rakyatnya. Ia adalah perwujudan dari kebangkitan jiwa yang penuh dengan harapan-harapan mulia bagi manusia. Ia bukan cuma berharap; ia menempuh metode yang paling baik dan paling tepat—kesusastraan—dalam perjuangan mewujudkan cita-citanya.” — Pramoedya Ananta Toer, pidato pada Konferensi Peringatan 20 Tahun Wafatnya Lu Xun (1956)
“Lu Xun adalah penulis terbesar yang pernah dihasilkan Asia pada abad kedua puluh.” — Kenzaburō Ōe, peraih Hadiah Nobel Sastra 1994