Catatan Perjumpaan
Andreas tidak hanya mengandaikan bahwa dirinya hidup di lingkungan Islam yang kental, namun bersedia untuk menjumpai, bercakap-cakap, berdialog, bahkan meresapi hasil-hasil dialognya itu ke dalam ranah yang paling mendasar dari dirinya, yaitu iman Kristennya. Setiap perjumpaan yang dituliskan dapat dirasakan sebagai sebuah proses metamorfosa dari yang lebih sederhana ke yang lebih kompleks, dari yang belum…