Yang Terlupakan dan Dilupakan

Membaca Kembali Sepuluh Penulis Perempuan Indonesia

author❨s❩ Aura Asmaradana, Ayu Puspita Sari Ningsih, Dhianita Kusuma Pertiwi, Dwi Ratih Rahmadhany, Giovanni Dessy Austriningrum, Isyana Artharini, Ni Made Purnamasari, Nur Janti, Rain Chudori, Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Rp101.000

Out of stock

Categories: , , , , Tags: , , , , , , , , , ,

Description

“Akoe pertjaja dengen goenaken kaoe poenja pena poenja katadjeman, Kaoe bisa bekerdja banjak goena kaoem prampoean di ini djeman, Kaoe bisa bebasken kita-orang semoea dari segala atoeran kakedjeman, Kaoe bisa bikin kita-orang poenja kasedian terganti oleh senjoeman” —Dahlia (Tan Lam Nio), 1928

“Kami bukan lagi / Bunga pajangan / Yang layu dalam jambangan Cantik dalam menurut / Indah dalam menyerah / Molek tidak menentang Ke neraka mesti ngikut / Ke sorga hanya menumpang” —Sugiarti Siswadi, 1959

Dua nama penulis perempuan di atas nyaris tak dikenal umum, padahal pada masanya, keduanya—serta masih banyak lagi penulis perempuan lainnya—aktif membuahkan karya-karya fiksi maupun non-fiksi yang memuat persoalan-persoalan perempuan di tengah masyarakat yang berubah.

Sejarah politik, dominasi maskulin dalam lingkaran sastra dan sosial, telah turut berperan mengecilkan bahkan menghapus nama para perempuan ini.

Ajip Rosidi menjuluki Hamidah sebagai “pengarang wanita yang gemar bersedih-sedih”, karya Hamidah yang belum terbit juga dihancurkan oleh suaminya. Sementara S. Rukiah, Sugiarti Siswadi, dan Charlotte Salawati dipenjara oleh Orde Baru, dan secara khusus H.B. Jassin ikut menghapus karya-karya Rukiah dari edisi buku Gema Tanah Air sesudah 1965.

Kini, 10 penulis perempuan muda yang tergabung dalam kolektif Ruang Perempuan dan Tulisan mencoba membaca mereka kembali dan menghadirkan ketokohan, karya, dan semangatnya bagi generasi terkini.

Additional information

Weight0,35 kg
Dimensions14 × 20,3 cm
Preface

Ayu Ratih

Format

Language

Pages

314

Publisher(s)

Year Published

ISBN

978-602-0788-19-7