Description
Qiulin, pemuda belia yang lugu dan jujur, tiba-tiba harus menjalani kehidupan magang di sebuah toko kelontong pedesaan. Berbeda jauh dengan rekan-rekan lulusan sekolah menengahnya yang mendapat rekomendasi magang di pabrik besar. Ia seolah “dipinggirkan” karena ayahnya terlibat masalah politik yang berujung pidana.
Di sela-sela kesedihan dan kesulitannya beradaptasi, Qiulin menemukan kebaikan-kebaikan kecil yang menguatkan jiwanya. Semangkuk susu kedelai dari Pak Tua penjual tahu memberinya kehangatan, kemampuan berbisnis ketiga gurunya di Toko Kelontong Selatan memberinya keyakinan, dari situlah ia mulai menapaki dunia perdagangan.
Seiring berjalannya waktu, Qiulin mengetahui bahwa ketiga gurunya menyimpan rahasia kelam yang mengejutkan. Di balik segaris tawa dan wibaya yang mereka tampilkan, masa lalu mengintai dan siap memutarbalikkan ketenangan.
Mampukah Qiulin berdamai dengan semua kenyataan yang penuh luka itu?
Toko Kelontong Selatan akan mengajak kita meneropong kehidupan di Tiongkok pada akhir 1970 hingga 1990-an, yang berputar dalam dinamika penuh gejolak pada masa turbulensi reformasi.