Description
Buku ini terdiri dari dua bagian. Pertama mengulas sikap kerakyatan dalam karya Pramudya A. Toer juga sekaligus posisi kepengarangan Pramudya dalam konteks sastra dunia serta perkaitan dirinya sebagai sastrawan dari negara yang disebut sebagai bagian dari dunia ketiga. Bagian kedua adalah wawancara yang bukan saja berfokus pada proses kreatif Pramudya sebagai sastrawan tetapi adalah juga perhatiannya yang lebih pada nasib anak bangsa Indonesia yang terpuruk, dan tentu saja dalam perspektif humanisme dan sejarah yang kuat.
Review
“Sangat jarang ada buku seperti ini. Buku ini berisi esai dan wawancara bersama Pram. [Selain itu juga] melihat bagaimana orang Belanda sendiri memberikan uraian dan kritik terhadap salah satu pengarang Indonesia yang pernah menjadi nominator Nobel ini.”
– Irwan Apriansyah Segara, Penggiat Sastra di Sindikat Rawarawa dan Susastra
“Kehadiran buku Saya ingin Lihat Semua Ini Berakhir memberi kontribusi untuk kepustakaan mengenai Pram. Buku ini mengandung harapan untuk bisa memberikan perspektif yang tendensius terhadap Pram . . .”
–Bandung Marwadi, Pendiri Kabut Institut