Description
Demi memenuhi janji terakhir kepada ibunya, Juan Preciado bertolak ke Comala untuk mencari ayahnya, Pedro Páramo. Alih-alih menemukan kota yang selalu diceritakan dengan penuh nostalgia kebahagiaan, ia tiba di Comala yang gersang dan ditinggalkan.
Namun, Comala tak sepenuhnya mati. Kota itu dipenuhi bayang-bayang dan gumaman, dan Juan Preciado pun mendengar berbagai kisah muram bagaimana Comala menderita dalam cengkeraman kekuasaan Pedro Páramo. Di celah-celah tipis antara yang hidup dan yang mati, Comala masih didiami penghuni-penghuni terakhirnya yang tak mau––dan tak bisa––pergi.
Pedro Páramo adalah novel yang ditulis oleh Juan Rulfo. Novel ini bercerita tentang seorang pria bernama Juan Preciado yang melakukan perjalanan ke kampung halaman ibunya yang baru saja meninggal, Comala, untuk menemukan ayahnya, hanya untuk menemukan kota hantu yang dihuni oleh tokoh-tokoh spektral.
Páramo adalah pengaruh utama pada penulis Amerika Latin seperti Gabriel García Márquez. Gabriel García Márquez mengatakan bahwa ia merasa diblokir sebagai seorang novelis setelah menulis empat buku pertamanya dan bahwa hanya penemuan Pedro Páramo yang mengubah hidupnya pada tahun 1961 yang membuka jalannya menuju komposisi mahakaryanya, Seratus Tahun Kesunyian.
Jorge Luis Borges menganggap Pedro Paramo sebagai salah satu novel terbaik yang ditulis dalam bahasa apa pun. Pedro Paramo telah diterjemahkan ke lebih dari 30 bahasa yang berbeda dan versi bahasa Inggrisnya telah terjual lebih dari satu juta kopi di Amerika Serikat.
