Description
Latar belakang kesehariannya sebagai seorang jurnalis menjadikan Fikri sebagai penyaji cerita yang lugas dan realis, tapi epik di setiap alurnya. Kepekaannya pada sekeliling membuatnya tajam dalam menyuguhkan antitesis nakal di setiap akhir cerita. Diam-diam ia telah melakukan sentilan pedas pada kehidupan keseharian kita, di sela-sela aspeknya. Sufistik, religiusitas, sosial, psikologi disodorkan lewat Fantasi liarnya. —Firdausya Lana, Pembaca dan Pengamat Sastra
Kumcer Fantasi berisi tiga belas cerita yang penuh dengan harapan dalam setiap kisahnya. Tokoh yang disajikan merupakan masyarakat awam yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan serta tema yang dipilih pun juga tentang masalah sehari-hari seperti perselingkuhan, harta, iri hati, dan beragam masalah yang mewujud menjadi realitas hidup. Tokoh-tokoh dalam kumcer Fantasi memiliki beragam cara untuk menyelesaikan masalah, tapi satu benang merah yang dapat ditarik adalah kemampuan tokoh untuk mengolah harapan. Harapan tersebut diolah dengan berbagai fantasi yang sesungguhnya diciptakan oleh manusia itu sendiri. —Ardi Wina Saputra, Penulis dan Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia
