Description
“Rasanya aku tak begitu takjub kepada kapal besar atau tongkat kayu yang punya kekuatan gaib.
Keduanya memang menakjubkan, tetapi kedua benda itu terlampau praktis; kapal dipakai untuk
berlayar, dan tongkat kayu setidaknya dipakai untuk meringankan beban orang yang berjalan.
Aku takjub justru kepada benda yang tak mempunyai fungsi praktis, dan salah satu dari benda-benda
semacam itu adalah terompet.”
Cerpen-cerpen saya beririsan dengan sejumlah peristiwa dan sosok dalam sejarah faktual, maupun produk-produk fiksional yang sudah menjadi bagian dari ingatan kolektif. Nama-nama semisal (Soe) Harto, (Ramos) Horta, (Jenderal) van Ham, Kurt Cobain, Anton Chekov, Kusni Kasdut, Amrozi, (Munir) Thalib, dan sebagainya adalah representasi dari dunia traumatis akibat kekerasan sebagai modus kekuasaan.
– Kiki Sulistyo
Cerpen-cerpen Kiki Sulistyo dalam Musik Akhir Zaman berkisah tentang efek kekuasaan yang lalim. Kekuasaan yang cenderung menggunakan kekerasan sebagai instrumen, sehingga menimbulkan trauma, baik secara individual maupun kolektif.
Tokoh-tokoh utama buku ini adalah orang-orang yang menjalani kehidupan dengan trauma akibat modus kekuasaan. Kita akan berjumpa dengan seorang musisi rock yang berubah jadi spiritualis, korban kerusuhan yang menemukan keajaiban di surau, juga seorang yang berdebat perihal sebutir pelor yang menempel di dinding. Sebuah dunia yang tampak ganjil dan kaotis.