Melewati Batas

Kekerasan Ekstrem Belanda dalam Perang Kemerdekaan Indonesia, 1945-1949

oleh Tim Penulis ODGOI (Onafhankelijkheid, Dekolonisatie, Geweld en Oorlog in Indonesie)

Rp180.000

Available on backorder

Ada pertanyaan

Description

Pada 17 Agustus 1945, dua hari setelah Jepang menyerah, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Belanda menolak mengakui proklamasi kemerdekaan tersebut dan beralih menggunakan kekuatan militer guna mengambil kendali proses dekolonisasi yang tak terelakkan. Alhasil, perang yang sengit serta negosiasi yang pelik berlangsung selama empat tahun penuh.

Pada tahun 2005, pemerintah Belanda menyatakan bahwa Belanda tak seharusnya mengobarkan perang di Indonesia. Sebelumnya, sejak 1969, pemerintah Belanda berpendirian teguh bahwa meskipun terjadi ‘ekses-ekses’, angkatan bersenjata Belanda secara keseluruhan berperilaku sesuai aturan selama perang berlangsung.

Akan tetapi, sehubungan dengan semakin menguatnya indikasi kekerasan ekstrem angkatan bersenjata Belanda selama perang, pendirian pemerintah Belanda tersebut tak lagi dapat dipertahankan. Pada tahun 2016, pemerintah belanda memutuskan untuk mendanai kajian luas ihwal dinamika perang. Kesimpulan-kesimpulan terpenting dari kajian tersebut dimuat dalam buku ini. Para penulis dalam buku ini menjabarkan betapa angkatan bersenjata Belanda menggunakan kekerasan ekstrem secara struktural, dan bagaimana kekerasan ekstrem tersebut ditutup-tutupi selama bertahun-tahun setelah perang berakhir. Kekerasan ekstrem tersebut, seperti halnya keseluruhan sejarah kolonial Belanda, meruntuhkan citra baik yang selama ini disematkan Belanda pada dirinya sendiri.

Additional information

Weight 0,7 kg
Dimensions 16 × 24 cm
Author(s)

Translator

Format

Language

Indonesia

Pages

xviii + 487

Publisher

Year Published

2023

ISBN

978-623-321-227-4