Awal Mula Rasionalisme

oleh Karl Popper

Rp80.000

Available on backorder

Ada pertanyaan

Description

Lahir pada tahun 1902, di Wina, Popper muda menunjukkan berbagai minat dan rasa ingin tahu yang amat tinggi. Dia memasuki sarang intelektual budaya Austria, menghadiri kuliah Einstein, menyelidiki teori psikoterapi Freud dan Adler, dan menjadi seorang Marxis. Dia memutuskan pada usia 17 bahwa ideologi yang terakhir tidak dapat dipertahankan, secara dominan diakibatkan oleh insiden ketika dia bergabung di partai Komunis Austria. Saat itu, delapan teman Popper ditembak oleh polisi dalam kerusuhan yang dipicu oleh partai pada 1919. Ketika Popper mengeluh kepada para pemimpin partai tentang hal ini, dia diberitahu bahwa hilangnya nyawa tak terelakkan ketika revolusi. Popper tidak setuju dengan pandangan itu, dan ini memicu komitmen seumur hidup untuk moderasi politik, toleransi, dan liberalisme.

Pencarian kebenaran, menurut Popper, adalah motivasi terkuat untuk penemuan ilmiah. Perannya adalah untuk menentukan bagaimana kita dapat menganggap kebenaran dari klaim yang dibuat oleh sains, agama, dan politik. Salah satu komponen terpenting dalam usaha mencari kebenaran itu adalah rasionalisme, atau dalam kerangka lebih spesifik dia sebut sebagai rasionalisme kritis. Melalui pandangan-pandangannya, Popper menganjurkan manusia untuk terus membuka diri, melakukan falsifikasi, tumbuh dan menjadi musuh abadi bagi kepastian.

Buku ini adalah kumpulan esai-esai Popper terkait rasionalisme. Dalam struktur yang lebih luas, melalui esai-esainya yang jernih, Popper mengajak pembaca untuk berpikir tidak hanya secara rasional, melainkan juga saintifik. Tidak mengherankan dia dijuluki sebagai filsuf terbaik di bidang filsafat ilmu sampai hari ini.

Additional information

Weight 0,3 kg
Author(s)

Translator

Format

Language

Indonesia

Pages

320

Publisher

Year Published

2022

ISBN

978-623-305-271-9