Dua bab sebelumnya dalam bagian pertama kita mempelajari bagaimana konseptualisasi teori oligarki oleh Winters dan, Robison dan Hadiz.

Winters menelusuri mulai dari ambiguitas demokrasi dan oligarki, hingga menyusun teori oligarki dan merumuskan teori sumber kekuasaan dan politik pertahanan kekayaan.

Kemudian pada konsepsi teori oligarki oleh Robison dan Hadiz, melihat oligarki sebagai sistem relasi kekuasaan yang memungkinkan konsentrasi kekayaan dan otoritas serta pertahanan kolektifnya.

Dari sini, terlihat perbedaannya dengan Winters. Di mana bagi Robison dan Hadiz, analisis teori oligarki tidak semata tentang pada bagaimana orang kaya mempertahankan kekayaannya. Tetapi lebih pada bagaimana menjelaskan relasi sosial yang terbentuk dari pertentangan kelas berdasarkan akses dan kepemilikan atas alat produksi. Relasi sosial inilah yang kemudian menentukan cara kerja lembaga-lembaga sosial, ekonomi, politik yang merupakan arena kontestasi berbagai kepentingan.

Selanjutnya, pada bab 3 kita akan mempelajari tentang kelas-kelas dalam politik yang diulas oleh Arianto Sangadji. Sebagaimana disinggung di bagian Pengantar oleh Pontoh dan Mudhoffir, Sangadji menjelaskan bahwa persoalannya bukan pada “demokrasi”, tetapi pada basis ekonomi dan politik yang membangun demokrasi tersebut. Dari sini sekali lagi, Sangadji (seolah) juga menegaskan bahwa ekonomi dan politik adalah dua entitas yang tak terpisah.

Lebih lanjut, mari yang di Pare dan sekenanya untuk bertemu Jum’at besok! Belajar bareng bab 3 “Kelas Kapitalis dan Orang Miskin dalam Politik”. Yang difasilitatori oleh Fia!

À demain!

___________________
𝗥𝗮𝗹𝗮𝘁: 𝗝𝗹. 𝗙𝗹𝗮𝗺𝗯𝗼𝘆𝗮𝗻 𝟬𝟭, 𝗧𝘂𝗹𝘂𝗻𝗴𝗿𝗲𝗷𝗼 𝗣𝗮𝗿𝗲

#RosaSocialStudies #BelajarBersamaOca #RSS #EkonomiPolitik #Oligarki #kajianindonesia #perjamuanbuku #diskusibuku #SosialPolitik #Pare #KampungInggris