Description
Pabrik kepunyaan Tirtoatmojo yang didirikan di tanah bekas perkampungan itu terbakar. Bekas penghuni kampung dipindahkan ke dekat kompleks pelacuran dengan janji diberi saham. Mereka juga ditampung sebagai buruh di pabrik itu.
Ketika keadaan pabrik makin maju, kesejahteraan para buruh justru diabaikan. Janji pembagian saham tidak pernah tampak wujudnya. Para buruh protes menuntut hak mereka. Aksi itu menimbulkan kericuhan antara buruh dan kaki tangan pemilik pabrik. Salah satu dari mereka berhasil menyelinap ke dalam gudang dan menaburkan bensin di sana. Ia menyulutnya dan api dengan cepat merambat, membakar keseluruhan pabrik.
Pabrik menceritakan perlawanan orang-orang kecil yang terpinggirkan dan berhadapan dengan kekuasaan. Ditulis pada tahun enam puluhan, tema yang diangkatnya justru semakin tajam hari ini.