

Paling sedikit dua belas tahun waktu dihabiskan untuk bersekolah. Masa yang lama dan menjemukan jika sekadar mengisinya dengan duduk, mencatat, mendengarkan guru berceramah di depan kelas, dan sesekali bermain.
Sekolah memang bisa mencetak seseorang menjadi pejabat, tetapi juga penjahat.
Masihkah pantas sekolah mengakui diri sendiri sebagai pemeran tunggal yang mencerdaskan dan memanusiakan seseorang?
Pertanyaan sederhana ini dikedepankan kepada mereka yang terutama masih sangat percaya pada keampuhan satu lembaga yang bernama SEKOLAH!
Paling sedikit dua belas tahun waktu dihabiskan untuk bersekolah. Masa yang lama dan menjemukan jika sekadar mengisinya dengan duduk, mencatat, mendengarkan guru berceramah di depan kelas, dan sesekali bermain.
Sekolah memang bisa mencetak seseorang menjadi pejabat, tetapi juga penjahat.
Masihkah pantas sekolah mengakui diri sendiri sebagai pemeran tunggal yang mencerdaskan dan memanusiakan seseorang?
Pertanyaan sederhana ini dikedepankan kepada mereka yang terutama masih sangat percaya pada keampuhan satu lembaga yang bernama SEKOLAH!
DAFTAR ISI
Dari Penerbit — vii
Maklumat — xi
P R O L O G: Sekolah Masa Lalu — 1
1 Sekolah: dari Athena ke Cuernavaca — 5
2 Sekolah di Sana-Sini — 11
3 Seragam Sekolah — 25
4 Dirikanlah Sekolah! — 31
5 Sekolah dan Perusahaan — 41
6 Sekolah Anak-Anak Tenda — 47
*7 Sekolah Anak-Anak Laut — 55
8 Robohnya Sekolah Rakyat Kami — 63
9 Involusi Sekolah — 73
*10 Jalan Sekolah — 89
**11 Sekolah Sepi Peminat — 95
**12 Sekolah Para Juru — 109
13 Sekolah Itu Candu! — 119
*14 Selamat Tinggal, Sekolah! — 127
15 Sekolah Sudah Mati! — 133
16 Sekolah: dari Analogi ke Alternatif — 139
E P I L O G: Sekolah Masa Depan — 147
Indeks — 153
Tentang Penulis — 161
* tulisan tambahan baru setelah diterbitkan oleh INSISTPress sejak 2007.
** tulisan tambahan sejak cetakan ke-6 (2020)