Rantai Nilai

Wajah Baru Imperialisme Ekonomi

oleh Intan Suwandi

Rp95,000.00

Available on backorder

Ada pertanyaan

Description

Pemenang dari Paul A. Baran-Paul M. Sweezy Memorial Award

Paul A. Baran-Paul M. Sweezy Memorial Award mulai diadakan pada tahun 2014 untuk menghargai kontribusi pendiri tradisi Monthly Review: Paul M. Sweezy, Paul A. Baran, dan Harry Magdoff. Penghargaan ini mendukung penerbitan dalam bahasa Inggris karya-karya terkemuka yang berfokus pada ekonomi politik imperialisme. Ia juga berlaku bagi karya-karya yang sebelumnya tidak diterbitkan dalam bahasa Inggris, dan termasuk juga penerjemahan karya baru yang pertama kali diterbitkan dalam bahasa selain dari bahasa Inggris.


Seiring berlangsungnya globalisasi, teori imperialisme telah dianggap kadaluarsa atau tidak lagi mampu untuk menjelaskan ekonomi dunia. Pandangan itu berdasar pada perkembangan ekonomi secara global yang tidak hanya berlangsung di Amerika Serikat dan Eropa, tetapi juga Belahan Bumi Selatan sehingga diklaim telah melahirkan kesetaraan ekonomi antar-negara. Benarkah teori imperialisme sudah tidak lagi relevan? Apakah dunia telah berjalan secara setara sehingga kue ekonomi dinikmati bersama oleh pemodal dan kelas pekerja?

Dalam buku ini, Intan Suwandi menjawab: Tidak! Buku Rantai Nilai: Wajah Baru Imperialisme Ekonomi menunjukkan bagaimana globalisasi produksi justru memperkuat watak imperialis dari perekonomian dunia. Melalui rantai komoditas nilai-tenaga kerja, perusahaan-perusahaan multinasional raksasa yang berkantor di negara-negara kapitalis pusat mampu memperpanjang kekuasaannya dengan mendikte perusahaan-perusahaan pemasok di Bumi Selatan, termasuk Indonesia. Kekuatan imperialis dari perusahaan multinasional tersebut tidak hanya membelenggu buruh-buruh di negara pinggiran, tetapi juga merampas nilai lebihnya guna menjadi keuntungan bagi pemodal raksasa yang tinggal di negara kapitalis pusat.

 


Review

“Menunjukkan bagaimana rantai nilai global didasarkan pada, dan memperdalam, eksploitasi buruh oleh modal dan transfer nilai secara geografis dari Bumi Selatan ke Bumi Utara. Suwandi menerangkan bagaimana perusahaan-perusahaan terdepan menggunakan mekanisme pengaturan rantai nilai untuk memperkuat kontrol atas buruh yang berjauhan secara geografis. Karya ini berdiri di, dan berkontribusi pada, tradisi modal monopoli Magdoff, Sweezy, dan Foster. Sebuah kontribusi penting dan berharga untuk ilmu sosial emansipatoris.”
-Benjamin Selwyn, Professor of International Development, Department of International Relations, University of Sussex, UK; penulis The Struggle for Development

“Menggunakan konsep rantai nilai-kerja dan penelitian empiris yang cermat untuk mengungkapkan cara-cara perusahaan-perusahaan multinasional mengekstraksi surplus dari Bumi Selatan dengan mengorbankan para buruh. Bertolak-belakang dari perayaan globalisasi kapitalis arus utama, Rantai Nilai menunjukkan bahwa produksi yang mengglobal tidak lain adalah bentuk baru dari imperialisme.”
-Martin Hart-Landsberg, Professor Emiritus of Economics, Lewis and Clark College; penulis Capitalist Globalization: Consequences, Resistance, and Alternatives

“Ini adalah sebuah buku yang mengagumkan sekaligus mudah dipahami. Ia menyorot rantai nilai global, sebuah transformasi penting dari era neoliberal, dan dengan bagus sekali merangkai wawasan teoritis serta riset empiris menjadi sebuah kontribusi penting bagi literatur mengenai ekonomi politik global dan teori imperialisme Marxis.”
-John Smith; penulis Imperialism in the Twenty-First Century

Additional information

Weight 0.33 kg
Dimensions 14 × 21 cm
Author(s)

Translator

,

Format

Language

Indonesia

Pages

260

Publisher

Year Published

2022