Pengasingan dan Kerajaan
Rp70,000.00
Available on backorder
Description
Pengasingan dan Kerajaan memang bercerita tentang orang-orang tertindas. Keterbungkaman mereka karena kondisi keadaan yang tidak memungkinkan lagi mereka berbuat apa pun, kecuali menerima keadaan. Akan tetapi, sikap menerima keadaan ini, bagi Albert Camus tidaklah dipandang sebagai sikap yang terpuji. Namun, keterbungkaman itu tidak mudah pula didobrak. Dan tatkala keterbungkaman menjadi semakin kuat, keterbungkaman menjadi suatu kondisi, yang oleh para kritikus sastra Prancis sering disebut sebagai la condition humaine, suatu kondisi manusia. Dengan kata lain, manusia tercekam dalam situasinya yang absurd.kumpulan cerita pendek ini, sebenarnya lebih banyak bercerita tentang kondisi manusia yang semacam itu. Tentu saja, tidak semua cerita pendek dalam buku ini cukup tepat dikatakan demikian; yang terang ada suasana yang kurang lebih begitu.
Bagaimana kita, di Indonesia, belajat pengalaman Albert Camus lewat kumpulan cerita pendek ini? Tampaknya, apa yang disajikan Camus dapatlah menjadi pengalaman manusia di mana-mana, juga kita, di Indonesia. Apabila ada yang berbeda, barangkali kasusnya saja tetapi esensi masalahnya sama. Ada banyak kekuasaan yang mengangkangi hidup kita begitu mengerikan. Gerakan reformasi yang dimulai di negri ini sejak 1997 tampaknya tidak atau belum bisa mengakhiri dominasi kekuasaan yang bertahta secara absurd. Ada sejumlah kelompok orang yang suka memaksakan kehendaknya kepada orang lain bahkan dengan alasan suci.
Harapan saya, semoga lebih banyak karya-karya Albert Camus yang disajikan dalam versi Indonesia dengan penerjemahan yang lebih matang, hati-hati, dan teliti.
(Prof. Dr. Bakdi Soemanto)
Additional information
Weight | 0.3 kg |
---|---|
Dimensions | 14 × 20 cm |
Author(s) | |
Translator | |
Format | |
Language | Indonesia |
Pages | xvi+224 |
Publisher | |
Year Published | 2017 |
ISBN | 978-602-727-4-341 |