Dari Kamp ke Kamp

Memoar Kedua Mia Bustam

oleh Mia Bustam

Rp89,000.00

Available on backorder

Ada pertanyaan

Description

Ikhtisar:
Bebas. Ya, kami para tapol yang setelah keluar dari tahanan disebut eks-tapol dan masih diembel-embeli lagi dengan G30S/PKI, sudah boleh menghirup udara bebas mulai Juli 1978. Benarkah kami ini bebas dalam artian yang sebenarnya?

Banyak di antara kami, yang waktu itu selama berbulan-bulan, mungkin lebih dari satu tahun, masih harus apel di Kodim seminggu sekali. Dalam pada itu, kami masih selalu dibayang-bayangi—siapa tahu—kemungkinan diciduk kembali.

Mula-mula ada peraturan tidak boleh meninggalkan kota, jadi itu berarti kami masih merupakan tahanan kota. Setelah agak dilonggarkan peraturan itu dan kami boleh bepergian ke luar kota, artinya masih dalam provinsi, waktu dibatasi. Akhirnya boleh keluar provinsi, namun hanya selama dua minggu. Pergi harus minta izin dan surat jalan ke RT, RW, Kelurahan, dan Kodim. Pulang harus apel ke Kodim.

KTP kami diberi tanda khusus ET, kepanjangan dari eks-tapol, sebuah stigma yang mencap kami menjadi warga negara kelas “kambing”, jauh berada di bawah mereka yang “bersih” dan “tak ternoda”.


102 Tahun MIA BUSTAM

MIA BUSTAM lahir di Purwodadi, 4 Juni 1920. Lulusan Europeesche Lagere School dan kemudian meneruskan di Van Deventer School (VDS) Surakarta ini menikah dengan pelukis S. Sudjojono pada tahun 1943 dan mempunyai lima orang putra dan tiga orang putri. Mia Bustam dan Sudjojono bercerai pada tahun 1959. Kisah hidupnya bersama S. Sudjojono ditulis dalam buku memoar pertama, Sudjojono dan Aku.

Setelah bercerai, Mia Bustam belajar melukis dan menjadi siswa Seniman Indonesia Muda (SIM). Kemudian Mia masuk organisasi kiri Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat) hingga menjadi Ketua Lekra Yogyakarta. Ketika gonjang-ganjing politik 1965, Mia Bustam ditahan dan bebas pada tahun 1978. Pengalamannya itu ditulis dalam buku memoar kedua, Dari Kamp ke Kamp.

Mia Bustam juga teIah menulis pengalaman pasca pembebasan hingga meninggal dunia 2 Januari 2011 pada usia 91 tahun di Limo, Depok, yang terbit sebagai buku memoar ketiga, Kelindan Asa dan Kenyataan.

Dalam rangka menghormati dan mengenang kembali Mia Bustam sekaligus bertepatan dengan 102 tahun kelahirannya, berturut-turut akan segera terbit tiga buku memoar Mia Bustam, dimulai dari:
(1) Kelindan Asa dan Kenyataan, memoar ketiga Mia Bustam;
(2) Dari Kamp ke Kamp, memoar kedua Mia Bustam; dan
(3) Sudjojono dan Aku, memoar pertama Mia Bustam.

Additional information

Weight 0.4 kg
Dimensions 14 × 21 cm
Author(s)

Format

Language

Indonesia

Pages

xvi + 368

Publisher

Year Published

2022

ISBN

978-623-97148-7-1