Sastra dan Budaya
-
Bertahan Hidup di Pulau Buru
by Mars NoersmonoPrice Rp85,000.00Sebuah memoar yang menggambarkan wajah kamp konsentrasi pembuangan tapol G30S Pulau Buru, dilengkapi dengan 75 gambar sketsa dari penulisnya.
-
-
Siti Nurbaya Bridge
by May SwanPrice Rp70,000.00The story set against the historical and political background revealed the vulnerability of the minority Chinese community in Indonesia; the latent danger that could manifest whenever there was a social and religious incitement provoked by people with political motivation.
-
Against the Wind
by May SwanPrice Rp42,000.00The book described passionate love affair between a young maid Siu Siu and her boss’s son, the painful separation between lovers during the civil war in China, followed by jealousy and betrayal. The novel also covered the life of Kim Neo, a beautiful and headstrong only daughter of Baba Tan, a prominent Chinese Peranakan family in Malacca at the beginning of Malaysian Independence period. Her love affair with James Fernandez a Portuguese Eurasian with a mysterious background put a strain on the family, threatening to disrupt the strong bond between father and daughter. The story was set against the golden era of the Peranakan Chinese in Malacca, followed by the rise and fall of a subculture riding on the back of colonial powers.
-
Montmartre in Bondowoso
by May SwanPrice Rp70,000.00Soerono and Lee Lin were school-days sweethearts from Pah Chung Chinese School in the 50s in Jakarta the capital city of Indonesia. He was of Javanese stock and she was Chinese Indonesian.
Swept up in political fervor of the times, both went to the newly liberated China with the intention of furthering their education, but soon caught up in the turmoil of the Cultural Revolution as well as the impact of the bloody 1965 purge back home in Indonesia.
-
Hidayat
by May SwanPrice Rp65,000.00The story revolved around Hidayat, the sole survivor of a brutal mob attack that killed his entire family. Hidayat was a young boy when he witnessed his father, mother and brother butchered to death right in front of him in the living room of his house.
This happened one night during the chaotic period of the 1965 purge in a small town in Java.
The incident led to the mass killing of over a million innocent people that marked the infamous dark period in Indonesian history.
-
The Journey
by May SwanPrice Rp70,000.00The book is a rich tapestry of human drama and astute observation of social and political history of Indonesia and its connection with the neighboring Singapore and Malaysia. It is filled with epic tales and brilliant description of family life, a riveting experience that celebrates the fighting spirit of survivors.
-
Sisters in Paradise
by May SwanPrice Rp42,000.00The novel described the very nature of society at various levels, even within the family circle; of human courage, conflicting relationships, betrayal and deceit. The story covered real life situation in Batam, a mere half hour ferry journey across the Riau Straits from Singapore. The island has become a popular sexual retreat for young and old Singaporean males from students in school uniforms to wobbling grandfathers with walking stick looking for cheap sexual adventures taking advantage of strong Singapore dollar against the Indonesian rupiah. Batam is a paradise island for sexual adventure for Singapore customers. Meanwhile the booming sex industry is filled with tears, heartbreak, betrayal and exploitation for the villagers born into a life of poverty and misfortune.
-
Aib dan Nasib
by MinantoRegular price Rp82,000.00 5% off Price Rp77,900.00Kehidupan warga desa Tegalurung rasanya akan membuyarkan gambaran tipikal kehidupan pedesaan di benak kita. Alih-alih damai dan harmonis, kita dapati aneka rupa konflik dari orang-orang yang dipertemukan dalam nasib dan terjalin oleh aib—konflik-konflik yang bersumber dari permasalahan-permasalahan lama seperti asmara dan kemiskinan, maupun dari permasalahan-permasalahan baru seperti media sosial dan politik elektoral tingkat lokal.
-
The Letter
by May SwanPrice Rp70,000.00Francisca was an adopted child of the wealthy Goh family in Singapore in the early sixties. In spite of its wealth, the family was full of hidden secrets, intrigues and drama. Her life became a nightmare when her adopted parents were separated, leaving her alone with Granny Goh the family matriarch who had a dislike for her.
-
Manusia-Manusia Teluk
by Artie AhmadRegular price Rp48,000.00 3% off Price Rp46,560.00Doha dan Ruda bertahan hidup tidak saja dari ancaman perampasan wilayah, tapi juga dari trauma dan gagasan- gagasan tentang kemerdekaan diri yang seolah-olah semakin sulit dimiliki.
-
Mereka yang Tidak Berbahagia
by Robby JuliandaRegular price Rp58,000.00 3% off Price Rp56,260.00Hubungan antara manusia dan manusia lain yang baru saja kenal malah jadi kian memusingkan. Kepala mereka dijejali dengan prasangka-prasangka yang tak perlu dan gengsi mereka kelewat tinggi. Ketidakpastian adalah kata yang tepat buat menggambarkan interaksi di antara mereka.
-
Waktu untuk Tidak Menikah
by Amanatia JundaRegular price Rp58,000.00 3% off Price Rp56,260.00Kumpulan cerpen Waktu untuk Tidak Menikah karya Amanatia Junda ini terdiri dari 14 cerpen dengan tokoh utama perempuan dari berbagai latar belakang dan usia. Ditulis dalam rentang waktu 2012-2017 dan disusun secara acak dalam daftar isi.
-
Tahun Penuh Gulma
by Siddhartha SarmaRegular price Rp78,500.00 7% off Price Rp73,005.00“Meski diterbitkan sebagai novel remaja, ini buku yang semua orang perlu baca.” —Scroll.in
-
Dari Dalam Kubur
by Soe Tjen MarchingRegular price Rp138,000.00 9% off Price Rp125,580.00“Soe Tjen menceritakan kisah keluarga, terutama hubungan anak perempuan dan ibunya yang misterius, sekaligus membuka kisah yang lebih luas. Kita bisa melacak jejak tragedi negeri ini melalui kisah mereka yang tersembunyi, menguak kompleksitas dan kepahitan rasialisme, agama, bahkan kasta dalam masyarakat. Namun tak seperti novel-novel politik yang sibuk berteriak-teriak, ia tetap kisah manusia-manusia yang dipertalikan satu sama lain oleh kemanusiaan mereka—yang baik maupun biadab. Terakhir, saya menemukan sesuatu yang tak mungkin bisa dilakukan para penulis lelaki: kisah tentang rahim. Saya merasa dibawa untuk melihat, atau merasakan, sesuatu yang sangat perempuan.” — Eka Kurniawan, novelis, penulis Cantik Itu Luka
-
Bisik Bintang
by Najib MahfuzRegular price Rp40,500.00 7% off Price Rp37,665.00“Tokoh-tokoh Mahfuz menguak kepada pembaca bukan cuma brutalitas kehidupan sehari-hari, melainkan juga keindahan- nya yang terpiuh.” — Socialist Review
-
Empat Aku
by Yudhi HerwibowoRegular price Rp57,000.00 9% off Price Rp51,870.00Empat Aku: Sekumpulan Kisah
Meski kerap menempatkan fiksinya di lanskap-lanskap yang terasa asing tak dikenal, Yudhi Herwibowo—salah satu penulis muda Indonesia paling produktif saat ini—setia memakai imajinasinya untuk mengomentari dan merefleksikan situasi riil yang mudah kita temui di dunia kita sendiri sehari-hari.
-
Rumah Kertas
by Carlos María DomínguezRegular price Rp40,000.00 5% off Price Rp38,000.00“Kisah tak terlupakan tentang dunia sastra, perpustakaan, dan kecintaan akan buku. Sebuah novel untuk dibaca ulang berkali-kali.” — Critiques Libres
“Buku tipis yang bisa menghantui pembaca jauh sesudah ditutup.” — New York Times
-
Sekolah Apa Ini?
by GernatatitiRegular price Rp70,000.00 3% off Price Rp67,900.00Bila Anda setuju dengan apa yang telah diungkapkan dalam buku ini, kami lebih bahagia justru ketika kami mendengar Anda melakukan, mempraktikan di lingkungan terkecil Anda.
Lebih lanjut kami mengajak Anda untuk membuat, membangun SALAM-SALAM lain menurut versi Anda yang sesuai dengan konteks di lingkungan Anda.
“Jika Anda bukan bagian dari penyelesaian, Anda merupakan bagian dari persoalan.”
Toto Rahardjo, pendiri Salam
-
Tiada Jalan Bertabur Bunga (edisi tahun 2017)
by Gregorius Soeharsojo GoenitoRegular price Rp65,000.00 3% off Price Rp63,050.00Tiada Jalan Bertabur Bunga: Memoar Pulau Buru dalam Sketsa (edisi tahun 2017)
“Sketsa pak Greg tak hanya potret dokumentasi peristiwa yang kemudian dapat dialihtuturkan dengan cerita mapun tulisan. Sketsa Pak Greg menuturkan pergulatan emosi, berupa kerinduan, amarah, kesakitan, kebahagiaan, penghiburan, yang digoreskan dengan pensil-pensil. Sketsa-sketsa itu menjadi kesaksian atas pengalaman hidup Pak Greg yang sekaligus mewakili ekspresi jiwa kawan-kawannya masa di Pulau Buru.” OPée Wardany, peneliti, kurator seni